Manusia adalah makhluk terunik yang pernah ada di dunia. Penuh misteri, sempurna, indah dan menarik. Terkadang timbul pertanyaan yang terlahir dari semua fakta fiksi. Manusia itu apa? kenapa mereka saling menghancurkan satu sama lain. Mengapa mereka begitu terlihat sangat lemah namun kuat disaat yang bersamaan. Kenapa mereka saling iri dan membenci satu sama lain, mengapa mereka berbohong kepada orang-orang yang telah mempercayai mereka dengan segenap jiwa dan raga mereka?.
Itu bukan hakku untuk menjawab itu semua. Bukan pula aku meragukan yang maha kuasa. Hanya saja terkadang aku merasa begitu lemah. Hingga perkataan manusia terkadang ku abaikan. Ini merupakan suatu penyakit yang amat sangat ingin aku hilangkan. Sungguh!.
Namun, luka yang dulu ternganga keadaannya masih sama saja. Meskipun tak lagi mengeluarkan darah tapi mereka tetap menganga, sehingga secara refleks tubuh dan jiwa ini membuat lingkaran yang tak bisa ditembus oleh siapapun. Jika bisa, aku ingin kembali ke waktu dimana luka itu hanya berupa goresan kecil.
Allah itu Maha Adil, bahkan amat sangat adil. Ketika aku dilanda "musibah" itu. Allah memberikan obat untuk menghentikan pendarahan itu, akan tetapi untuk menutup luka itu secara sempurna, hanya bisa dilakukan oleh diriku sendiri. Sadarkah kita, kisah ini seperti Flash Fiction based on true story. Aku memang sedang terluka, namun aku tetap ingin menatap indahnya matahari. Walaupun aku tau sewaktu-waktu luka-luka ini bisa menganga dan kembali memberikan rasa sakit yang termat. Saking sakitnya, kau akan terlupa bagaimana rasanya. Bahkan ketika kepalamu dihantam batu, kau tidak akan merasakan sakit. Namun, kau akan merasa amat sangat hampa.